#IndonesiaTolakTakfiri - Pendiri Front Pembela Islam (FPI), Habib Muhammad Rizieq Shihab dalam sebuah pernyataan mengatakan, ulama-ulama besar Ahlusunnah Wal Jamaah sangat berhati-hati dalam masalah kafir mengkafirkan dan menyebut, Takfiri bukan Aswaja.
Pernyataan itu diutarakan oleh bos besar FPI dalam pidato haul setahun wafat ibundanya, Syarifah Sidah Alatas di Markaz Syari’ah FPI, Jl. Petamburan 3/17, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Ahad, 1 Desember 2013.
Haul yang dimulai pukul 09.00 WIB dengan lantunan shalawat, marawis, pembacaan surah Yaasin, serta pembacaan tahlil bersama itu dilanjutkan acara utama berupa ceramah Habib Rizieq dengan tema “Bahaya Takfiri.”
Menurut Habib Rizieq, ceramahnya kali ini merupakan bagian pertama dari seri ceramah dengan topik yang sama, yang akan kembali berlanjut pada Januari 2014 mendatang.
Terkait meningkatnya eskalasi aksi pengkafiran oleh kelompok takfiri yang kian masif akhir-akhir ini, Habib Rizieq mengingatkan bahwa sikap gemar mengkafirkan orang atau menyesatkan kelompok lain yang berbeda pandangan sebagaimana dilakukan kelompok takfiri merupakan problem besar, masalah serius dan sangat berbahaya bagi keutuhan dan ukhuwah umat Islam sehingga harus disikapi dengan ekstra hati-hati.
Habib Rizieq menyontohkan, ulama-ulama besar Ahlusunnah wal Jamaah sangat berhati-hati dalam masalah kafir-mengkafirkan, dan tidak semudah takfiri jaman sekarang yang dengan mudah suka mengkafirkan dan menyesatkan kelompok lain di luar kelompok mereka.
“Mudah mengkafirkan sama sekali bukanlah ajaran Ahlusunnah wal Jamaah,” tegas Habib Rizieq, sebagaimana dinukil oleh ahlulbaitindonesia.org.
Jadi, “Jika ada sekelompok orang yang mudah mengkafirkan kelompok lain tapi memakai nama Ahlusunnah wal Jamaah, maka Ahlusunnah wal Jamaah yang mana?” ujarnya mempertanyakan.
Menanggapi tudingan sekelompok takfiri yang mengkafirkan dirinya akhir-akhir ini hanya karena beliau tidak mau mengkafirkan semua penganut Syiah, Habib Rizieq menjelaskan, dalam kitab-kitab hadis utama rujukan Ahlusunnah, banyak sekali perawi dari kalangan ulama Syiah. Karena itu jika Syiah dikafirkan, sama artinya akan banyak sekali hadis shahih Bukhari-Muslim yang mesti ditolak.
Lebih jauh Habib Rizieq menegaskan, dirinya tidak sedang membela Syiah. Justru ia sedang membela Ahlusunnah wal Jamaah. “Orang yang mengkafirkan Syiah, berarti dia sedang menyerang (kitab shahih) Bukhari Muslim, ia menyerang periwayatan Bukhari Muslim. Ia sedang menghancurkan Ahlusunnah wal Jamaah!”
Ceramah “Bahaya Takfiri” yang juga disiarkan secara live oleh Radio Rasil, Radio FPI Solo, dan TV Streaming FPI ini selesai tepat pukul 12.00 WIB.
Setelah mengakhiri ceramahnya pada pukul 13.00 WIB, Habib Rizieq menutup rangkaian acara haul itu dengan shalat Zuhur berjamaah dan menikmati hidangan bersama hadirin dan keluarga besar FPI.
Pernyataan itu diutarakan oleh bos besar FPI dalam pidato haul setahun wafat ibundanya, Syarifah Sidah Alatas di Markaz Syari’ah FPI, Jl. Petamburan 3/17, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Ahad, 1 Desember 2013.
Haul yang dimulai pukul 09.00 WIB dengan lantunan shalawat, marawis, pembacaan surah Yaasin, serta pembacaan tahlil bersama itu dilanjutkan acara utama berupa ceramah Habib Rizieq dengan tema “Bahaya Takfiri.”
Menurut Habib Rizieq, ceramahnya kali ini merupakan bagian pertama dari seri ceramah dengan topik yang sama, yang akan kembali berlanjut pada Januari 2014 mendatang.
Terkait meningkatnya eskalasi aksi pengkafiran oleh kelompok takfiri yang kian masif akhir-akhir ini, Habib Rizieq mengingatkan bahwa sikap gemar mengkafirkan orang atau menyesatkan kelompok lain yang berbeda pandangan sebagaimana dilakukan kelompok takfiri merupakan problem besar, masalah serius dan sangat berbahaya bagi keutuhan dan ukhuwah umat Islam sehingga harus disikapi dengan ekstra hati-hati.
Habib Rizieq menyontohkan, ulama-ulama besar Ahlusunnah wal Jamaah sangat berhati-hati dalam masalah kafir-mengkafirkan, dan tidak semudah takfiri jaman sekarang yang dengan mudah suka mengkafirkan dan menyesatkan kelompok lain di luar kelompok mereka.
“Mudah mengkafirkan sama sekali bukanlah ajaran Ahlusunnah wal Jamaah,” tegas Habib Rizieq, sebagaimana dinukil oleh ahlulbaitindonesia.org.
Jadi, “Jika ada sekelompok orang yang mudah mengkafirkan kelompok lain tapi memakai nama Ahlusunnah wal Jamaah, maka Ahlusunnah wal Jamaah yang mana?” ujarnya mempertanyakan.
Menanggapi tudingan sekelompok takfiri yang mengkafirkan dirinya akhir-akhir ini hanya karena beliau tidak mau mengkafirkan semua penganut Syiah, Habib Rizieq menjelaskan, dalam kitab-kitab hadis utama rujukan Ahlusunnah, banyak sekali perawi dari kalangan ulama Syiah. Karena itu jika Syiah dikafirkan, sama artinya akan banyak sekali hadis shahih Bukhari-Muslim yang mesti ditolak.
Lebih jauh Habib Rizieq menegaskan, dirinya tidak sedang membela Syiah. Justru ia sedang membela Ahlusunnah wal Jamaah. “Orang yang mengkafirkan Syiah, berarti dia sedang menyerang (kitab shahih) Bukhari Muslim, ia menyerang periwayatan Bukhari Muslim. Ia sedang menghancurkan Ahlusunnah wal Jamaah!”
Ceramah “Bahaya Takfiri” yang juga disiarkan secara live oleh Radio Rasil, Radio FPI Solo, dan TV Streaming FPI ini selesai tepat pukul 12.00 WIB.
Setelah mengakhiri ceramahnya pada pukul 13.00 WIB, Habib Rizieq menutup rangkaian acara haul itu dengan shalat Zuhur berjamaah dan menikmati hidangan bersama hadirin dan keluarga besar FPI.
Sumber: http://goo.gl/npYTXT
0 komentar:
Posting Komentar