#IndonesiaTolakTakfiri - Dengan mengenakan kaus berwarna merah anggur bergaya Arab dan celana pendek cargo, Ahmad Juanedi (31) menghela nafas dalam ketika ia menceritakan pengalamannya bergabung dengan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) di Suriah tahun lalu.
“Tidak seperti yang saya bayangkan. Ketika saya pertama kali tiba di lokasi dan menjalankan tugas saya, saya merasa seperti hanya melakukan hal kecil untuk membantu orang lain” ujarnya saat diwawancara oleh wartawan disebuah Hotal di Depok, Jawa Barat seperti diberitakan oleh TheJakartaPost (1/4/2015).
Junaedi juga bersama Helmi Muhammad Alamudi dan Abdul Hakim ditangkap di Malang, Jawa Timur, pekan lalu setelah diketahui baru kembali dari Suriah.
Junaedi adalah orang Indonesia pertama yang mau menceritakan pengalamannya ketika berjuang bersama ISIS.
Junaedi sebelumnya pernah bergabung dengan organisasi Islam seperti Muhammadiyah dan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), ia mengatakan pertama kali didekati oleh Salim Mubarok Attamimi atau juga dikenal dengan nama Abu Jandal al Yemeni al Indonesi, awal tahun lalu diketahui berangkat ke Suriah dan bergabung dengan ISIS.
Salim dikenal sebagai seseorang yang muncul disebuah video yang mengejek TNI, diduga seperti yang diceritakan Junaedi bahwa ia ingin tinggal dalam negara yang dipimpin seorang khalifah Islam dan bergabung untuk membantu Muslim Sunni yang tertindas di Suriah.
Junaedi yang juga lulusan sebuah pesantren, mengatakan ia merasa memiliki kewajiban moral untuk menjaga dan membantu saudara-saudaranya.
“Saya juga merasa tergiur dengan tawaran Salim yang akan membayar semua hutang-hutang saya. Dia bilang bahwa semua hutang-hutang saya akan dilunasi dan kami akan diberikan gaji yang cukup besar” ujar Junaedi.
“Dia tidak pernah bilang berapa banyak, namun dia memberikan kesan yang kuat bahwa yang dijanjikan itu cukup besar” tutur Junaedi. (fie)
0 komentar:
Posting Komentar