#IndonesiaTolakTakfiri - Para anggota juga bergantian memasak dan membersihkan rumah yang digunakan untuk tinggal bersama. Rumahnya hanya berlantaikan semen dan tanpa listrik, tapi cukup memiliki fasilitas untuk kebutuhan dasar dan rumahnya ditempati bersama untuk 12 orang.
Juanedi hanya dibayar SYP 8,000 (Syirian Pound) jika dikurskan ke dollar US sekitar $ 42.34 (sekitar Rp 551.160.95) perbulan dan bisa mendapatkan bonus THR sebesar SYP 24,000 (sekitar Rp 1.653.639.06). Junaedi bersama temannya Syahrial merasa tidak betah setelah berada di Suriah selama lima bulan dan meminta untuk pulang ke Indonesia sebanyak tiga kali. Mereka akhirnya diizinkan kembali pada bulan September tahun lalu setelah mereka mencabut sumpah mereka terhadap ISIS dan tidak pernah kembali ke Suriah atau mereka diancam akan dibunuh karena dianggap sebagai mata-mata.
Kekecewaan Juanedi tidak berakhir sampai dia pulang ke Indonesia. Ia tidak hanya harus membayar sendiri ongkos pulangnya ke Malang, tetapi ia juga merasa dibohongi karena tidak sepeserpun hutang-hutangnya dilunasi seperti yang telah dijanjikan diawal, seperti diberitakan TheJakartaPost.
“Saat saya kembali ke Malang, saya diminta membayar semua pengeluaran saya saat berangkat ke Suriah sekitar Rp 20 juta. Saya menolak membayar karena tidak ada satupun yang pernah meminta saya diawal.” ujarnya, kini ia hanya memiliki sisa uang USD 250 (Sekitar Rp 3.254.375) dari sisa perjalannnya dari Suriah.
Junaedi terdiam saat ditanya apakah dia akan merekomendasikan orang lain untuk bergabung bersama ISIS ke Suriah, sebelum mengatakan hal tersebut bukanlah pilihan yang mudah.
“Pikir lagi sebelum memutuskan berangkat ke Suriah, jangan gegabah” ujarnya. (Liputan Islam)
0 komentar:
Posting Komentar