#IndonesiaTolakTakfiri - Mengapa dan untuk tujuan apa kelompok teroris ISIL dibentuk? Ini adalah pertanyaan yang sering kita dengarkan seputar kelompok teroris anti Islam ini.
Berikut catatan Hujjatul Islam wal Muslimin Jawad Mehrabi seputar masalah ini:
Kemunculan kelompok-kelompok teroris seperti ISIL memiliki faktor internal dan faktor eksternal.
Salah satu faktor internal yang telah menyebabkan kemunculan kelompok teroris ini adalah penyelewengan akidah yang pernah terjadi dalam Dunia Islam dan muslimin tidak menanggapi masalah ini secara proporsional dan selayaknya.
Ketika Syiah dan Ahli Sunnah tidak menunjukkan sikap tegas dalam menghadapi penyelewengan tersebut, lama kelamaan dan di sepanjang rentang sejarah, penyelewengan itu menjadi sebuah garis pemikiran dan bahkan berubah bentuk menjadi sebuah “mazhab”. Aliran terpenting dalam hal ini yang bisa kita sebutkan adalah aliran Wahabiah di bawah komando Ibn Taimiah dan dilanjutkan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab. ISIL lahir dari aliran buatan tangan kelompok tertentu ini.
Salah satu faktor internal yang lain adalah ketundukan sebagian kelompok Ahli Sunnah terutama kalangan kawula kepada pemerintahan-pemerintahan anti agama yang tunduk kepada Barat dan diaktator. Peristiwa ini sangat terasa pada era 150 tahun lalu. Fenomena ini menyebabkan banyak oknum melakukan aksi-aksi, dan lantaran kevakuman seorang pemimpin, mereka diarahkan oleh kelompok radikal ke arah takfiri dan radikal.
Faktor internal lain yang menyebabkan aktifitas dan aksi takfiri semakin berkembang pesat adalah aksi radikal yang dilakukan oleh sebagian oknum di dunia Syiah, seperti fenomena Syirazi yang menghina simbol-simbol kultus Ahli Sunnah dan menyebabkan kelompok takfir semakin menyebar.
Faktor eksternal kemunculan kelompok-kelompok ini kembali kepada peran negara-negara imperialis untuk memanfaatkan kelompok-kelompok tertentu demi menggapai kepentingan-kepentingan mereka.
Lalu apakah solusi tepat untuk melawan gerakan takfiri seperti ini?
Cara paling tepat untuk melawan kelompok takfiri adalah kita harus membuat mereka lemah. Jika kelompok-kelompok takfiri melemah, maka banyak problem Dunia Islam bisa teratasi. Tentu, semua ini kembali kepada komitmen Syiah dan Ahli Sunnah untuk menyatukan barisan dan bersatu.
Dalam rangka ini, Syiah dan Ahli Sunnah harus mengambil dua langkah asasi:
Pertama, usaha bersama. Artinya, selain seminar dan konferensi-konferensi yang biasa digelar untuk menggalang persatuan Islam, mereka juga menggelar pertemuan-pertemuan untuk menggapai sebuah konsep usaha bersama yang sekarang merupakan kebutuhan serius Dunia Islam.
Kedua, jihad bersama. Sekarang banyak kalangan muda kita telah mempersiapkan diri untuk berjihad melawan musuh. Hal ini bisa dijadikan agenda oleh ulama dari Syiah dan Ahli Sunnah untuk melakukan langkah bersama. Tentu barometer jihad kita sudah pasti.
Lebih dari semua itu, kita juga jangan lalai bahwa masalah utama Dunia Islam sekarang ini adalah Zionisme dan pendudukan Palestina. Jika kita mengutus seluruh pemuda kita untuk berjihad melawan Israel, maka tangan kelompok takfiri pasti terbelenggu. Hal ini lantaran pembentukan kelompok ini memang bertujuan untuk melalaikan kita dari masalah Palestina.
Pada hakikatnya, ISIL adalah sebuah upaya Barat untuk menggelar perang proksi dengan tujuan supaya Dunia Islam tidak memperoleh kesempatan untuk memerangi Zionisme.
Dengan demikian, selain kita memerangi kelompok takfiri dalam kadar yang masuk akal, kita juga harus waspada jangan sampai problem utama Dunia Islam terlupakan. (Shabestan)
0 komentar:
Posting Komentar